Rabu, 18 Mei 2011

pembajakan software indonesia menduduki peringkat 11

Meskipun Indonesia secara keseluruhan memiliki pemahaman yang cukup bagus tentang teknologi, tingkat pembajakan software di negeri ini masih tinggi menurut sebuah studi dari Business Software Alliance Indonesia (BSA), bersama-sama dilakukan dengan International Data Corporation (IDC).
Studi ini menegaskan bahwa nilai komersial dari perangkat lunak ilegal di kawasan Asia Pasifik mencapai $ 187 trilyun. Mereka juga mengklaim pendapatan global yang hilang akibat pembajakan perangkat lunak melonjak menjadi $ 59 miliar, hampir dua kali lipat nilai tahun 2003. Untuk Indonesia, studi ini mengatakan nilai komersial perangkat lunak tanpa lisensi yang diinstal pada komputer pribadi mencapai $ 1,32 miliar 2010. BSA mengatakan bahwa bukan hanya pengguna pribadi, namun masih banyak perusahaan tidak menyadari bahwa mereka menggunakan perangkat lunak ilegal
Perlu diketahui bahwa BSA adalah sebuah organisasi yang mempromosikan perlindungan hack cipta, jadi penelitian ini terbilang kurang objektif. Selain itu, BSA menetapkan jumlah tertentu dolar yang hilang untuk setiap tindakan pembajakan mengasumsikan bahwa setiap pembajak akan membeli perangkat lunak dengan harga penuh jika mereka tidak mencurinya. Ini jelas tidak mungkin, karena masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan software gratis, jika dipaksa untuk membeli, belum tentu mereka mau.
Namun demikian, tetap menarik untuk melihat bangsa mana dengan tingkat pembajakan tertinggi, dan mana yang paling rendah. Lihat grafik di bawah ini, dan perhatikan bahwa Indonesia menduduki peringkat nomor 11 pada daftar ‘Bad Guys’ tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

COMENT here
BLOG SAYA DOFOLLOW
berikanlah sedikit kritik dan saran kepada saya&klik iklannya
^_^


ShoutMix chat widget

Anda berminat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik disini
Welcome! close